Sabtu, 10 Januari 2015

Lensa fisheye Samyang 8mm DSLR APS-C – mini review

Lensa fisheye adalah lensa yang sangat lebar, sudut pandangnya hampir 180 derajat. Semua yang di hadapan kita bisa terekam dalam gambar. Fisheye secara tradisional menghasilkan foto yang berbentuk bulat dan cembung. Fisheye biasanya digunakan untuk fotografi pemandangan dan arsitektur.

Lensa fisheye Samyang 8mm dirancang khusus untuk kamera bersensor APS-C  (DX) ini, hasil gambarnya tidak bulat tapi kotak. Distorsi cembung khas fisheye tetap ada.



Saat dipasang di kamera full frame seperti Nikon D600, sekeliling foto akan hitam karena diameter lensa tidak sebesar sensor full frame. Dan lagi, lens hood (yang tidak bisa dilepas) menutupi sebagian gambar. Untuk pengguna kamera Nikon full frame, Anda masih bisa mengunakan lensa ini, tapi resolusi maksimalnya berkurang. Contohnya jika resolusi kamera maksimal 24 MP maka, setelah di krop akan mendapat foto berukuran 10 MP.

Di kamera Canon full frame seperti 6D, 5D, 1D, lensa ini tidak dapat dipasangkan. Jika Anda memiliki kamera DSLR full frame, maka lebih cocok lensa Samyang 8mm fisheye untuk full frame, yang lens hoodnya bisa dilepas.

Keunggulan lensa Samyang ini adalah kualitas badan lensanya bagus dan harganya terjangkau. Dibandingkan dengan lensa fisheye merek Canon, Nikon, Olympus, Sony, Panasonic, dll, lensa fisheye Samyang ini jauh lebih murah. Sekitar 3-4 juta, sedangkan yang biasanya mendekati 10 juta.

Mengapa bisa murah? Jawabannya adalah lensa Samyang tidak memiliki autofokus, jadi untuk memfokuskan gambar, kita memutar laras lensa secara manual. Pertama-tama saya pikir akan merepotkan di lapangan. Tapi ternyata tidak demikian, karena lensa fisheye lebar sekali dan ruang tajamnya luas. Jarak fokus ditandai dengan jelas dalam meter maupun kaki. Setting bukaan f/5.6 atau lebih kecil dan memutar laras fokus ke tak terhingga akan membuat sebagian besar bagian dalam foto terlihat tajam. Sayangnya tidak ada tanda hyperfocal distance.

Saat jalan-jalan ke Beijing dua minggu yang lalu, saya mencoba mengunakan lensa fisheye Samyang di kota terlarang (Forbidden Palace), kompleks istana kaisar Cina di jaman dinasti Ming dan Qing. Kompleksnya sangat luas (namanya juga kota didalam kota), dan pengunjungnya banyak sekali.

Dengan mengunakan lensa fisheye dan bukaan kecil f/11, saya bisa mencakupi daerah yang luas dengan ketajaman maksimal. Seperti sifat lensa lebar lainnya, benda-benda yang terlihat jauh akan menjadi kecil dan yang dekat akan terlihat besar dan menonjol.




0 komentar :

Posting Komentar